Suatu negara dapat dikatakan makmur apabila pendapatan nasional
disuatu negara tinggi, mengapa? Karena pendapatan nasional itu sendiri adalah
jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
negara selama satu tahun/pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu
tahun yang diukur dengan nilai uang. Ukuran suatu negara makmur atau
tidak, berbeda antar negara satu dengan lainnya. Ukuran kemakmuran antar negara
yang maju berbeda dengan bangsa yang sedang berkemban. Ukuran kemakmuran suatu
bangsa pada tahun 1950 dengan tahun 2010 sekarang ini juga berbeda. Ada yang
mengukur berdasarkan tingkat konsumsi rata-rata perorangan dan berdasarkan
pendapatan perkapita, ada yang mengukur berdasarkan tingkat pemenuhan kebutuhan
dasar seperti, sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Namun
demkian, secara umum kemakmuran suatu negara dapat dilihat hanya dari satu
aspek saja, melainkan dengan berbagai hal yang diolah secara terpadu. Selain
itu ukuran kemakmuran suatu bangsa bersifat kontekstual terhadap kondisi suatu
negara. Kemakmuran isa juga tercipta dari sumber daya alam dan energi yang
melimpah. Kemakmuran itu bisa tercipta dengan mengolah dan memanfaatkan sumber
daya alam yang dimiliki. Memiliki kekayaan alam yang tak ternilai baik dari
kesuburan tanah,pariwisata, barang tambng, kelautan, flora, & fauna sudah
seharusnya digunakan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk karena kekayaan
tersebut milik masyarakat
Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika
terjadi peperangan saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut
sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak
menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.
Kemakmuran disuatu negara yang benar-benar terjadi bukan dilihat
dari pendapatan perkapita. Tetapi juga hal hal sebagai berikut:
1. Jumlah Penduduk Miskin
Kesejahteraan rakyat disuatu negara dapat dilihat dari agka
kemiskinan didalam negara tersebut. Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera
apabila masyarakat miskin dalam negara tersebut sedikit atau bahkan tidak ada.
2. Tingkat Pengangguran
Masyarakat dikatakan makmur apabila dapat membiayai kebutuhan
hidupnya maupun orang lain. Untuk membiayai kebutuhan hidupnya maka seseorang
harus mempunyai uang. Dan untuk mempunyai uang dia harus bekerja. Dengan
memiliki pekerjaan tetap dan dapat membiayai kebutuhannya maka itu dapat
disebut kemakmuran. Secara ekonomi jika tingkat pengangguran tinggi maka
alokasi sumber daya manusia masih belum adil dan atau efisien, karena masih
begitu banyaknya SDM yang tidak terpakai.
3. Pendidikan Bagi Masyarakat
Suatu negara dikatakan makmur apabila angka/jumlah penduduk yang
dapat membaca dan menulis tinggi dan yang buta huruf semakin sedikit.
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Suatu negara dikatakan makmur apabila angka kematian bayi dan ibu
melahirkan rendah. Ini dikarnakan rakyat mampu membeli makanan yang bergizi,
mampu membeli pelayanan maupun obat-obatan. Dan sebaliknya jika suatu negara
tidak makmur angka kematian bayi dan ibu melahirkan relative tinggi dikarenakan
masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi maupun yang lainnya
dikarenakan pendapatan yang rendah.
Apabila semua hal yang diatas telah dicapai maka negara tersebut
dapat dikatan sebagai negara makmur. Jadi tolak ukur kemakmuran suatu negara
tidak hanya dilihat dari pendapatan nasional negara tersebut. Apabila
pendapatan nasional negara tersebut besar belum tentu masyarakar dalam suatu
negara makmur. Mungkin hanya sebagian golongan masyarakat saja di negara
tersebut yang mengalami kemakmuran sedangkan masyarakat lainnya masih berjuang
melawan kemiskinan.
pertumbuhan ekonomi memiliki empat sifat penting:
1. Suatu Proses
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya bahwa pembangunan ekonomi itu berlangsung secara terus menerus, bukan merupakan kegiatan yang sifatnya sementara atau insidental.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya bahwa pembangunan ekonomi itu berlangsung secara terus menerus, bukan merupakan kegiatan yang sifatnya sementara atau insidental.
2. Usaha
untuk meningkatkan pendapatan per kapita
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, jika terjadi kenaikan dalam pendapatan per kapita. Karena kenaikan pendapatan per kapita tersebut merupakan cermin terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, jika terjadi kenaikan dalam pendapatan per kapita. Karena kenaikan pendapatan per kapita tersebut merupakan cermin terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.
3. Kenaikan
pendapatan per kapita berlangsung dalam jangka panjang
Pendapatan per kapita, secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus menerus, pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.
Pendapatan per kapita, secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus menerus, pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.
4. Kenaikan
pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi dan atau
kelembagaan
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita yang diikuti pula dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah diganti dengan menggunakan traktor.
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita yang diikuti pula dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah diganti dengan menggunakan traktor.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
1. Faktor
Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi
juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi
yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2. Faktor
Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian
pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor
Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN, dan sebagainya.
5. Sumber
Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan penduduk
merupakan suatu permasalahan bagi berjalannya pertumbuhan ekonomi di
negara berkembang. Pada dasawarsa dewasa ini perkembangan
penduduk yang cepat dan jumlahnya yang sangat besar di dalam negara
berkembang, telah membawa dampak:
1. Arus urbanisasi yang
tinggi
Pembangunan ekonomi yang
belum merata disetiap wilayah dan pertambahan penduduk yang tinggi, ini
menyebabkan timbul masalah lain, yaitu migrasi penduduk desa ke kota.
Migrasi menimbulkan
beberapa masalah, seperti
a) Tingkat pengangguran penuh dan
terselebung meningkatkan
b) Masalah kongesti – kesesakan
c) Penyerobotan tanah
d) Pembangunan rumah liar
e) Perumahan yang kurang memadai – slumps
f) Kriminalitas, dll
2. Pengangguran yang
semakin serius
Urbanisasi
menimbulkan pengangguran terbuka dan terselubung. Dengan keadaan dimana kurangnya tingkat
lapangan kerja di negara berkembang, ditambah pula dengan perpindahan penduduk
malah semakin bertambah, sehingga tingkat pengangguran akan semakin tinggi.Dua hal ini yang memperparah tingkat pengangguran dalam suatu negara
berkembang.
Jadi kesimpulannya,
pertumbuhan penduduk menjadi salah satu permasalahan serius dalam proses
pertumbuhan ekonomi suatu negara yang masih berkembang. Masalah tersebutharus diatasi agar laju perkembangan ekonomi dapat dipercepat, yaitu
dengan program menekan laju pertambahan penduduk.
Suatu negara dapat dikatakan makmur apabila pendapatan nasional
disuatu negara tinggi, mengapa? Karena pendapatan nasional itu sendiri adalah
jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu
negara selama satu tahun/pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu
tahun yang diukur dengan nilai uang. Ukuran suatu negara makmur atau
tidak, berbeda antar negara satu dengan lainnya. Ukuran kemakmuran antar negara
yang maju berbeda dengan bangsa yang sedang berkemban. Ukuran kemakmuran suatu
bangsa pada tahun 1950 dengan tahun 2010 sekarang ini juga berbeda. Ada yang
mengukur berdasarkan tingkat konsumsi rata-rata perorangan dan berdasarkan
pendapatan perkapita, ada yang mengukur berdasarkan tingkat pemenuhan kebutuhan
dasar seperti, sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Namun
demkian, secara umum kemakmuran suatu negara dapat dilihat hanya dari satu
aspek saja, melainkan dengan berbagai hal yang diolah secara terpadu. Selain
itu ukuran kemakmuran suatu bangsa bersifat kontekstual terhadap kondisi suatu
negara. Kemakmuran isa juga tercipta dari sumber daya alam dan energi yang
melimpah. Kemakmuran itu bisa tercipta dengan mengolah dan memanfaatkan sumber
daya alam yang dimiliki. Memiliki kekayaan alam yang tak ternilai baik dari
kesuburan tanah,pariwisata, barang tambng, kelautan, flora, & fauna sudah
seharusnya digunakan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk karena kekayaan
tersebut milik masyarakat
Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika
terjadi peperangan saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut
sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak
menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.
Kemakmuran disuatu negara yang benar-benar terjadi bukan dilihat
dari pendapatan perkapita. Tetapi juga hal hal sebagai berikut:
1. Jumlah Penduduk Miskin
Kesejahteraan rakyat disuatu negara dapat dilihat dari agka
kemiskinan didalam negara tersebut. Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera
apabila masyarakat miskin dalam negara tersebut sedikit atau bahkan tidak ada.
2. Tingkat Pengangguran
Masyarakat dikatakan makmur apabila dapat membiayai kebutuhan
hidupnya maupun orang lain. Untuk membiayai kebutuhan hidupnya maka seseorang
harus mempunyai uang. Dan untuk mempunyai uang dia harus bekerja. Dengan
memiliki pekerjaan tetap dan dapat membiayai kebutuhannya maka itu dapat
disebut kemakmuran. Secara ekonomi jika tingkat pengangguran tinggi maka
alokasi sumber daya manusia masih belum adil dan atau efisien, karena masih
begitu banyaknya SDM yang tidak terpakai.
3. Pendidikan Bagi Masyarakat
Suatu negara dikatakan makmur apabila angka/jumlah penduduk yang
dapat membaca dan menulis tinggi dan yang buta huruf semakin sedikit.
4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Suatu negara dikatakan makmur apabila angka kematian bayi dan ibu
melahirkan rendah. Ini dikarnakan rakyat mampu membeli makanan yang bergizi,
mampu membeli pelayanan maupun obat-obatan. Dan sebaliknya jika suatu negara
tidak makmur angka kematian bayi dan ibu melahirkan relative tinggi dikarenakan
masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi maupun yang lainnya
dikarenakan pendapatan yang rendah.
Apabila semua hal yang diatas telah dicapai maka negara tersebut
dapat dikatan sebagai negara makmur. Jadi tolak ukur kemakmuran suatu negara
tidak hanya dilihat dari pendapatan nasional negara tersebut. Apabila
pendapatan nasional negara tersebut besar belum tentu masyarakar dalam suatu
negara makmur. Mungkin hanya sebagian golongan masyarakat saja di negara
tersebut yang mengalami kemakmuran sedangkan masyarakat lainnya masih berjuang
melawan kemiskinan.
pertumbuhan ekonomi memiliki empat sifat penting:
1. Suatu Proses
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya bahwa pembangunan ekonomi itu berlangsung secara terus menerus, bukan merupakan kegiatan yang sifatnya sementara atau insidental.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya bahwa pembangunan ekonomi itu berlangsung secara terus menerus, bukan merupakan kegiatan yang sifatnya sementara atau insidental.
2. Usaha
untuk meningkatkan pendapatan per kapita
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, jika terjadi kenaikan dalam pendapatan per kapita. Karena kenaikan pendapatan per kapita tersebut merupakan cermin terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, jika terjadi kenaikan dalam pendapatan per kapita. Karena kenaikan pendapatan per kapita tersebut merupakan cermin terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.
3. Kenaikan
pendapatan per kapita berlangsung dalam jangka panjang
Pendapatan per kapita, secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus menerus, pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.
Pendapatan per kapita, secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus menerus, pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.
4. Kenaikan
pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi dan atau
kelembagaan
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita yang diikuti pula dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah diganti dengan menggunakan traktor.
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita yang diikuti pula dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah diganti dengan menggunakan traktor.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
1. Faktor
Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi
juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting
dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi
yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2. Faktor
Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian
pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor
Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja
keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat
menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan
sebagainya.
5. Sumber
Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan penduduk
merupakan suatu permasalahan bagi berjalannya pertumbuhan ekonomi di
negara berkembang. Pada dasawarsa dewasa ini perkembangan
penduduk yang cepat dan jumlahnya yang sangat besar di dalam negara
berkembang, telah membawa dampak:
1. Arus urbanisasi yang
tinggi
Pembangunan ekonomi yang
belum merata disetiap wilayah dan pertambahan penduduk yang tinggi, ini
menyebabkan timbul masalah lain, yaitu migrasi penduduk desa ke kota.
Migrasi menimbulkan
beberapa masalah, seperti
a) Tingkat pengangguran penuh dan
terselebung meningkatkan
b) Masalah kongesti – kesesakan
c) Penyerobotan tanah
d) Pembangunan rumah liar
e) Perumahan yang kurang memadai – slumps
f) Kriminalitas, dll
2. Pengangguran yang
semakin serius
Urbanisasi
menimbulkan pengangguran terbuka dan terselubung. Dengan keadaan dimana kurangnya tingkat
lapangan kerja di negara berkembang, ditambah pula dengan perpindahan penduduk
malah semakin bertambah, sehingga tingkat pengangguran akan semakin tinggi.Dua hal ini yang memperparah tingkat pengangguran dalam suatu negara
berkembang.
Jadi kesimpulannya,
pertumbuhan penduduk menjadi salah satu permasalahan serius dalam proses
pertumbuhan ekonomi suatu negara yang masih berkembang. Masalah tersebutharus diatasi agar laju perkembangan ekonomi dapat dipercepat, yaitu
dengan program menekan laju pertambahan penduduk.
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-ekonomi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar