Selasa, 26 April 2016

Tulisan1_SS_AHDE_CHARACTER BUILDING

CHARACTER BUILDING ( PEMBANGUNAN KARAKTER)

I.     Pengertian Character Building
Pembangunan karakter adalah  suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki, dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai pancasila. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa upaya membangun karakter akan menggambarkan hal-hal seperti berikut ini :
·         Merupakan suatu proses yang terus menerus dilakukan untuk membentuk tabiat, watak, dan sifat-sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan kebersamaan.
·         Menyempurnakan karakter yang ada untuk terwujudnya karakter yang diharapkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
·         Membina karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai-nilai falsafah bangsa yaitu Pancasila.  

Definisi pembangunan karakter menurut para ahli :
a.       Bekti B. Zaenudin mengutip pendapat Hidayatullah (2010 : 13) menyatakan bahwa karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan dengan individu lain. Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil  menyerap nilai dan keyakinan yang dikendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya.
b.      Ratna Megawangi (2004) mengilusikan bahwa karakter adalah ibarat otot, dimana otot-otot karakter akan menjadi lembek apabila tidak pernah dilatih dan akan kuat dan kokoh apabila sering dipakai. Seperti seorang binaragawan (body builder) yang terus menerus berlatih untuk membentuk otot-ototnya. “otot-otot” karakter juga akan dibentuk dengan praktik-praktik latihan yang akhirnya akan menajdi kebiasaan (habit).

II.          Nilai-nilai dalam membangun karakter
·         Kejuangan
·         Semangat
·         Kebersamaan atau gotong royong
·         Kepedulian atau solider
·         Sopan santu
·         Persatuan dan kesatuan
·         Kekeluargaan
·         Tanggung Jawab

III.            Faktor-faktor yang membangun karakter :
·         Ideologi
·         Politik
·         Ekonomi
·         Social budaya
·         Agama
·         Normatif
·         Pendidikan
·         Lingkungan
·         Kepemimpinan

IV.            Mekanisme pembentukan karakter :
Pondasi awal terbentuknya karakter sebenarnya sudah dimulai  sejak baru lahir sampai usia 3 atau 5 tahun. Pada masa itu anak masih menggunakan pikiran bawah sadar karena kemampuan penalarannya belum tumbuh. Sehingga ia akan menerima begitu saja semua informasi dan stimulus yang diberikan padanya. Pembentukan karakter tidak bisa berhenti begitu saja, karena merupakan proses yang berlangsung  seumur hidup. Orang tua dan lingkungan keluargalah yang berperan penting dalam peletakkan pondasi ini. Keluargalah yang merupakan pendidik utama dan pertama dalam kehidupan anak karena dari keluargalah anak dapat pendidikan untuk pertama kalinya serta menjadi  dasar perkembangan dan kehidupan anak di  kemudian hari. Anak yang mendapat kesan baik dalam interaksinya di lingkungan keluarga maka konsep diri anak akan menjadi baik pula, begitu juga sebaliknya . Konsep diri inilah yang akan berdampak ketika si anak sudah tumbuh dewasa. hal yang diakui sebagai faktor yang mempengarhi karakter adalah faktor keturunan/gen. Jika tidak ada proses berikutnya yang memiliki pengaruh kuat, boleh jadi faktor genetis inilah yang akan menjadi karakter anak. Munir mengemukakan bahkan faktor lain yang juga dapat mempengaruhi karakter seseorang, faktor-faktor itu adalah makanan dan teman. Membangun karakter anak merupakan proses yang terus menerus atau berkesinambungan agar terbentuk tabiat, watak, dan sifat-sifat kejiwaan yang kondusif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta dilandasi dengan bilai-nilai dan falsafah hidup. Sehingga dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa karakter sebenarnya dapat dibentuk .

SUMBER:


ANALISIS :

Dari data diatas dapat saya simpulkan bahwa betapa pentingnya mengembangkan character building ini karena kita dapat menjadi manusia seutuhnya dan berkarakter dalam berbagai dimensi. Pembentukan karakter ini juga bisa dikatakan sebagai sebuah proses pembentukan jiwa sedemikian rupa hingga menjadi unik, menarik, berbeda atau bahkan dapat dibedakan dengan orang lain. Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari pembentukan karakter yakni menjadikan manusia-manusia yang berkarakter (terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya bisa menjadi lebih manusiawi, menjadi manusia utuh atau memiliki integritas. Hal inilah yang dibutuhkan bangsa kita saat ini. Untuk bangkit dn menciptakan sumber daya manusia kedepannya yang lebih baik lagi.

Dapat kita ambil contoh dari “Helen Keller” (1880-1968). Wanita luar biasa ini menjadi buta dan tuli di usia 19 bulan, namun berkat bantuan seorang keluarganya dan bimbingan Annie Sullivan (yang juga buta dan setelah melewati serangkaian operasi akhirnya dapat melihat secara terbatas) kemudian menjadi manusia buta-tuli pertama kali yang lulus cum laude dari Radcliffe College di tahun 1904 pernah berkata : “Character cannot be develop in ease and quite. Only through experience of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired and success achived” (karakter tidak bisa berkembang dalam kemudahan dan cukup hanya melalui pengalaman ujian dan penderitaan jiwa bisa diperkuat, visi dibersihkan, terinspirasi ambisi dan keberhasilan yang dicapai). Kalimat itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat inspirational. Lewat perjuangan panjang dan ketekunan yang sulit dicari tandingannya, ia kemudian menjadi salah seorang pahlawan besar dalam sejarah America yang mendapat penghargaan di tingkat Nasional dan Internasional atas prestasi dan pengabdiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar