CHARACTER BUILDING (
PEMBANGUNAN KARAKTER)
I. Pengertian
Character Building
Pembangunan karakter
adalah suatu proses atau usaha yang
dilakukan untuk membina, memperbaiki, dan atau membentuk tabiat, watak, sifat
kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga
menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai pancasila.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa upaya membangun
karakter akan menggambarkan hal-hal seperti berikut ini :
·
Merupakan
suatu proses yang terus menerus dilakukan untuk membentuk tabiat, watak, dan
sifat-sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan
kebersamaan.
·
Menyempurnakan
karakter yang ada untuk terwujudnya karakter yang diharapkan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
·
Membina
karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai-nilai falsafah
bangsa yaitu Pancasila.
Definisi
pembangunan karakter menurut para ahli :
a. Bekti B. Zaenudin mengutip pendapat
Hidayatullah (2010 : 13) menyatakan bahwa karakter adalah kualitas atau
kekuatan mental atau moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan
kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan
dengan individu lain. Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah
berhasil menyerap nilai dan keyakinan
yang dikendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam
hidupnya.
b. Ratna Megawangi (2004) mengilusikan
bahwa karakter adalah ibarat otot, dimana otot-otot karakter akan menjadi
lembek apabila tidak pernah dilatih dan akan kuat dan kokoh apabila sering
dipakai. Seperti seorang binaragawan (body builder) yang terus menerus berlatih
untuk membentuk otot-ototnya. “otot-otot” karakter juga akan dibentuk dengan
praktik-praktik latihan yang akhirnya akan menajdi kebiasaan (habit).
II.
Nilai-nilai
dalam membangun karakter
·
Kejuangan
·
Semangat
·
Kebersamaan
atau gotong royong
·
Kepedulian
atau solider
·
Sopan
santu
·
Persatuan
dan kesatuan
·
Kekeluargaan
·
Tanggung
Jawab
III.
Faktor-faktor
yang membangun karakter :
·
Ideologi
·
Politik
·
Ekonomi
·
Social
budaya
·
Agama
·
Normatif
·
Pendidikan
·
Lingkungan
·
Kepemimpinan
IV.
Mekanisme
pembentukan karakter :
Pondasi awal
terbentuknya karakter sebenarnya sudah dimulai
sejak baru lahir sampai usia 3 atau 5 tahun. Pada masa itu anak masih
menggunakan pikiran bawah sadar karena kemampuan penalarannya belum tumbuh.
Sehingga ia akan menerima begitu saja semua informasi dan stimulus yang
diberikan padanya. Pembentukan karakter tidak bisa berhenti begitu saja, karena
merupakan proses yang berlangsung seumur
hidup. Orang tua dan lingkungan keluargalah yang berperan penting dalam
peletakkan pondasi ini. Keluargalah yang merupakan pendidik utama dan pertama
dalam kehidupan anak karena dari keluargalah anak dapat pendidikan untuk
pertama kalinya serta menjadi dasar
perkembangan dan kehidupan anak di
kemudian hari. Anak yang mendapat kesan baik dalam interaksinya di
lingkungan keluarga maka konsep diri anak akan menjadi baik pula, begitu juga
sebaliknya . Konsep diri inilah yang akan berdampak ketika si anak sudah tumbuh
dewasa. hal yang diakui sebagai faktor yang mempengarhi karakter adalah faktor
keturunan/gen. Jika tidak ada proses berikutnya yang memiliki pengaruh kuat,
boleh jadi faktor genetis inilah yang akan menjadi karakter anak. Munir
mengemukakan bahkan faktor lain yang juga dapat mempengaruhi karakter
seseorang, faktor-faktor itu adalah makanan dan teman. Membangun karakter anak
merupakan proses yang terus menerus atau berkesinambungan agar terbentuk
tabiat, watak, dan sifat-sifat kejiwaan yang kondusif dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara serta dilandasi dengan bilai-nilai dan falsafah hidup.
Sehingga dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa karakter sebenarnya dapat
dibentuk .
SUMBER:
http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-pendidikan-karakter.html (26 April 2016)
http://stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=384:character-building-bag-1&catid=12:artikel&Itemid=85 (26 Aprl 2016)
http://www.kompasiana.com/sohudi/upaya-membangun-karakter-character-building_550e56e2a33311c02dba7f8b (26 April 2016)
ANALISIS :
Dari data
diatas dapat saya simpulkan bahwa betapa pentingnya mengembangkan character
building ini karena kita dapat menjadi manusia seutuhnya dan berkarakter dalam
berbagai dimensi. Pembentukan karakter ini juga bisa dikatakan sebagai sebuah
proses pembentukan jiwa sedemikian rupa hingga menjadi unik, menarik, berbeda
atau bahkan dapat dibedakan dengan orang lain. Banyak manfaat yang dapat kita
ambil dari pembentukan karakter yakni menjadikan manusia-manusia yang
berkarakter (terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar dirinya dan
orang-orang yang dapat dipengaruhinya bisa menjadi lebih manusiawi, menjadi
manusia utuh atau memiliki integritas. Hal inilah yang dibutuhkan bangsa kita
saat ini. Untuk bangkit dn menciptakan sumber daya manusia kedepannya yang
lebih baik lagi.
Dapat kita
ambil contoh dari “Helen Keller” (1880-1968). Wanita luar biasa ini menjadi
buta dan tuli di usia 19 bulan, namun berkat bantuan seorang keluarganya dan
bimbingan Annie Sullivan (yang juga buta dan setelah melewati serangkaian
operasi akhirnya dapat melihat secara terbatas) kemudian menjadi manusia
buta-tuli pertama kali yang lulus cum laude dari Radcliffe College di tahun
1904 pernah berkata : “Character cannot be develop in ease and quite. Only through
experience of trial and suffering can the soul be strengthened, vision cleared,
ambition inspired and success achived” (karakter tidak bisa berkembang dalam
kemudahan dan cukup hanya melalui pengalaman ujian dan penderitaan jiwa bisa
diperkuat, visi dibersihkan, terinspirasi ambisi dan keberhasilan yang
dicapai). Kalimat itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat
inspirational. Lewat perjuangan panjang dan ketekunan yang sulit dicari
tandingannya, ia kemudian menjadi salah seorang pahlawan besar dalam sejarah
America yang mendapat penghargaan di tingkat Nasional dan Internasional atas
prestasi dan pengabdiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar