Rabu, 25 November 2015

Peranan Koperasi di Berbagai Persaingan

Peranan Koperasi di Berbagai Persaingan

A. Peranan Koperasi diberbagai Persaingan:
  1. Pasar Persaingan Sempurna
      Struktur pasar persaingan sempurna di angap sebagai struktur pasar yang ideal, karena mampu mengalokasikan sumber daya secara optimal. Seandainya koperasi adalah penjual kecil diantara sekian banyak penjual yang ada di pasar yang menjual produk homogen, maka koperasi hanya dapat mengambil harga pasar sebagai harga jual produknya. Bila koperasi memasuki pasar persaingan sempurna, maka koperasi akan bersaing secara sempurn dengan para pesaingnya dipasar. Artinya, secara umum koperasi tidak dapat menentukan harga untuk produk yang dijualnya. Oleh karena itu dipasar persaingan sempurna, persaingan harga tidak akan cocok untuk masing-masing penjualtermasuk koperasi, yang memungkinkan adalah persaingan dalam hal biaya.

     Dalam analisis jangka pendek bila koperasi tidak mampu mempertahankan outputnya pada jumlah dan harga tertentu, kemampuan koperasi semakin menurun hingga pada suatu saat koperasi mempunyai kemampuan yang sama dengan pesaingnya. Dalam analisis jangka panjang, kecenderungan koperasi mempunyai kemampuan sama sangat dominan dibandingkan dengan koperasi yang mempunyai kemampuan tinggi. 

    Apabila koperasi berorientasi ke luar anggota, maka transaksi ke nonanggota harus didasarkan pada prinsip maksimisasi profit. Tetapi jika transaksi koperasi dengan anggota berdasarkan proinsip maksimisasi pelayanan(service) dengan menetapkan harga lebih rendah dari pasar, ada kemungkinan banyak anggota yang membeli ke koperasi kemudian dijual kembali ke pasar dengan harga yang lebih tinggi. Dalam jangka pendek ini, koperasi ada prinsip kebebasan keluar masuk menjadi anggota, maka koperasi hanya menarik anggota potensial. Jika tingkat produksi semakin banyak maka biaya perunitnya ikut naik. Maka dari itu koperasi bukan lagi menjadi alternative bagi anggota-anggotanya, karena tidak memberikan keunggulan pelayanan atas pesaingnya.

     Pada jangka panjang, semua penjual akan mengalami kondisi break event (tidak untung dan tidak rugi) atau normal profit. Hal ini menyebabkan kurva individual dan kurva biaya masing-masing bergeser. Bila salah satu penjual memperoleh keuntungan maka akan merangsang penjual potensial untuk masuk kedalam pasar. Bertambahnya penjual berarti bertambah pula output dipasar. Jika output yang dijual bertambah maka akan rendah tingkat harga jualnya. Jadi ada pergeseran kurva harga penjual kebawah. Semakin bertambah output maka penjual akan menaikkan harga inputnya, akibatnya biaya produksi penjal mengalami kenaikan. Maka kurva harga penjual bergeser keatas.

      2.   Analisis Jangka Pendek
     Harga suatu koperasi dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran dipasar.
  • kasus koperasi dengan kemampuan sama
      Kurva permintaan yang dihadapi koperasi akan bersifat elastis sempurna(horizintal), jadi koperasi dapat menjual produknya berapapun tanpa mempengaruhi harga jual. Dikatakan sama karena koperasi mengeluarkan biaya yang sama dengan perusahaan yang pesaingnya. Kurva biaya untuk koperasi baik AC maupun MC akan sama dengan biaya pesaingnya.
  • Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah
  Koperasi dengan biaya rata-rata yang lebih tinggi dari harga jualnya. Kondisi ini akan mengakibatkan koperasi mengalami kerugian. Dalam koperasi ini sebenarnya dapat hidup terus selama menghindari memproduksi dengan kerugian. Koperasi akan mampu menjual produk homogen pada harga pasar sebagaimana perusahaan nonkoperasi menjualnya. Penjualan harga dapat dilakukan sampai dengan output, lebih dari itu koperasi akan kopermengalami kerugian. 
  • Kasus koperasi dengan kemampuan lebih tinggi
    Koperasi tidak mempunyai kemampuan dalam kompetisi karena kondisi ini akan mempertinggi tingkat dikoperasi.

      3.   Analisis Jangka Panjang
     Jangka waktu yang cukup panjang sehingga perusahaan dapat mengubah input tetapnya.
  • Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah 
     Koperasi yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar daripada biaya rata-rata pesaing, tidak akan berhasil hidup terus. Harga pasar akan tetap menyinggung kurva biaya rata-rata dititik minimum. 
  • Kasus koperasi dengan kemampuan tinggi
     Tetap saja koperasi tidak mempunyai keunggulan dibanding dengan pesainglainnya. 

    Jika koperasi ingin memberikan keunggulan pelayanan kepada anggotanya, maka didalam pasar persaingan sempurna koperasi harus mempunyai kemampuan mengadakan inovasi lebih tinggi daripada pesaing lainnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini merupakan tugas terhebat dari koperasi kebanyakan koperasi tidak sanggup memenuhinya. Dalam jangka panjang dengan asumsi keluar masuk pasar dapat diharapkan keunggulan kompetitif dapat tercipta dengan introduksi inovasi baru. Tetapi perusahaan perseorangan maupun perusahaan-perusahaan nonkoperasi melakukan hal yang sama, sehingga koperasi tidak mempunyai keunggulan khusus. Oleh karena itu, koperasi harus benar-benar meningkatkan inovatifnya lebih cepat daripada pesaingnya. Kondisi ini lebih sulit untuk direalisasikan oleh koperasi, terutama dinegara-negara berkembang. Banyak ahli teori koperasi pada akhirnya berkesimpulan bahwa dalam pasar persaingan sempurna koperasi tidak dapat memberikan keunggulan dibandingkan perusahaan nonkoperasi. 

B. Pasar Monopolistik
       Agar suatu koperasi yang beroperasi dipasar persaingan monopolistik menapai kesuksesan, maka ia harus mampu memberikan tambahan pendapatan pada anggotanya dan atau secara imum arus mampu memperbesar kemakmuran para anggotanya. Pada persaingan monopolistik kemungkinan tersebut masih terbuka mengingat kurva permintaan yang dihadapinya adalah elastik, dengan demikian sampai pada batas tertentu koperasi masih bisa bersaing dalam menetapkan harga.

    Pada persaingan monopolistik para penjual bersaing dengan diferensial produk dalam hal kuantitas, iklan, lokasi, pengekapan dan lain-lain. Setiap penjual mencoba membuat produk berbeda sedikit dengan produk penjual lainnya. Struktur pasar ini adalah secara empiris paling relevan dalam dunia nyata. Suatu perbedaan analisis yang mmbedakan antara persaingan sempurna dan monopolistik adalah bahwa karena heterogen produk, sehingga para penjual dapat berperilaku sebagai monopolistk kecil. Jika penjual mengubah harga produknya maka tidak ada perpindahan konsumen secara total ke penjual lainnya. 
  • Analisis jangka pendek
         Kurva permintaannya tidak elastis sempurna. Semakin banyak jumlah penjual dan semakin kecil diferensial produk semakin lebih elastis kurva permintaan individual yang dihadapi oleh masing-masing penjual.
a)  Kasus koperasi dengan kemampuan yang sama 
Jika koperasi ini masuk ke pasar persaingan monopolistik maka mkurva biayanya dianggap sama dengan kurva biaya persaingan.  Kondisi ini koperasi dapat mengendalikan harga, diantaranya harga sama dengan harga pesaing (harga pada saat MR=MC), harga pada saat MC=AR, harga pada saat biaya rata-rata minimum dan pada saat AR=AC. 
b)  Kasus koperasi dengan kemampuan lebih rendah
Koperasi masih bisa memberikan pelayanan yang lebih kepada anggotanya, sepankang biaya rata-rata memotong kurva individual pada titik yang lebih rendah daripada harga-harga yang diinginkan. 

  • Analisis jangka panjang
a)  Kasus koperasi dengan kemampuan yang sama 
Profit yang diperoleh penjual akan menarik masuk kedalam pasar sehingga kurva individual masing-masing penjual akan berputar ke kanan atas. Masuknya saingan baru akan ketika semua profit hilang dan perusahaan berada di keseimbangan jangka panjang (LRAC = LRMC = D)
b)  Kasus koperasi dengan kemampuan rendah 
Dalam kasus ini sangat sulit dijelaskan. Jika fungsi individual masing-masing penjual sama, seorang produsen dngan biaya tinggi tidak pernah bersaing, sebab kurva permintaannya berada dibawah kurva biaya rata-rata, dan ia akan mengalami kerugian. 

C.  Pasar Monopsoni
            Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menajdi pembeli tunggal atas barang/jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi monopsoni sering terjadi didaerah-daerah perkebunan dan industri hewan potong(ayam). Sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah aa faktor-faktor lain yang menyebabkan monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh. Jadi, dalam pasar ini jumlah penjualnya banyak, tetapi pembelinya hanya ada satu. Contohnya, pasar sayuran di daerah terpencil, umumnya akan kesulitan menjual produknya ketempat lain. Oleh karena itu mereka terpaksa menjualnya ke seorang pedagang yang ada di daerah tersebut, Dengan demikian, pedagang yang hanya seorang itu menguasai. 
Agar lebih mudah memahami pasar monopsoni maka perl untuk memahami ciri-ciri, kelebihan dan kelemahan dari pasar monopsoni secara lengkap adalah sebagai berikut. 

1. Ciri-ciri pasar monopsoni:
  • Hanya terdapat seorang pembeli
  • Pembeli umumnya bukanlah konsumen yang akan langsung menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan pedagang atau produsen yang akan menjual kembali atau yang akan mengolah produk tersebut sebelum dijual.
  • Barang yng diperjual belikan umunya merupakan bahan mentah, seperti: daun teh, sayuran, dan lain lain. Jadi, dalam pasar monopsoni tidak menual barang jadi seperti, tv, sabun mandi, dan lain-lain.
  • Tinggi rendahnya harga jual sangat ditentukan oleh keinginan pembeli. 
2. Pasar monopsoni  memiliki kebaikan dan keburukan. Kebaikan pasar monopsoni adalah sebagai          berikut:
  • Kualitas produk akan terpelihara karena antar penjual saling bersaing meningkatkan mutu. Bilamutu lebih jelek, ada kemungkinan tidak akan dibeli oleh monopsonis(pemegang monopsoni).
  • Para penual akan berusaha berhemat dalam biaya produksi agar memperoleh untung lebih besar. Ini cara penjual mempertahankan mata pencahariannya agar tidak rugi. Karena dalam pasar ini pembeli sangat berkuasa dalam menentukan harga. 
3. Selain memiliki kebaikan, pasar monopsoni juga memiliki keburukan, adapun keburukan pasar           monopsoni antara lain sebagai berikut:
  • Pembeli bisa seenaknya menekan harga penjualan
  • Produk yang tidak sesuai keinginan pembeli tidak akan dibeli dan bisa terbuang.
D.  Pasar Oligopoli
      Adalah struktur pasar dimana biaya hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen maupun secara diam-diam bekerjasama. Oleh karen perusahaan dalam pasar hanya sedikit. Maka akan selalu ada rintangan memasuki pasar. Dewasa ini banyak koperasi dipasar-pasar local yang telah berintegrasi vertical atau pasar-pasar yang lebih besar dimana perusahaan-perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi telah berada di struktur pasar oligopoli, yaitu struktur pasar dngan hanya terdapat beberapa perusahaan yang menyebabkan kegiatan perusahan yang satu mempunyai peranan penting bagi perusahaan yang lain. 
  • Penurunan harga yang bersifat predator(Menghancurkan)
Kebijakan harga dengan penurunan harga bersifat predator yaitu menjual produk pada suatu harga dibawag biaya rata-rata kendatipun mengalami kerugian. Kerugian akan ditutup oleh keuntungan sebagai monopoli yang ditumpuk selama masa harga tinggi sebelum masa prakoperasi. Koperasi yang kurang didukung oleh sumber daya financial dapat terlempar dari persaingan, harga-harga dapat meningkat lagi dan kerugian yang sifatnya sementara dapat dikompensasi oleh keuntungan atau supranormal dan koperasi dengan harga aktifnya tidak ada artinya. 
  • Price Leadership (Kepemimpinan Harga)
Salah satu mencegah agar harga tidak merusak koperasi dengan jalan mengikuti pimpinan dalam melakukan penjualan (price leadership). Price leadership yaitu suatu persengkokolan yang tidak resmi. 
1.  Price leadership oleh perusahaan dengan biaya terendah
     Asumsi yang ditetapkan yaitu, hanya ada dua perusahaan dalam industry, koperai termasuk -dididalamnya. Adanya pembagian pasar secara diam-diam dengan masing-masing memperoleh setengah dari pasar yang ada. Produknya homogen, salah satu perusahaan mempnyai ongkos yang lebih rendah daripada yang lain.
2.  Price leadership oleh perusahaan yang dominan
     Untuk menghindari saling menurunkan harga, maka diadakan perjanjian secara diam-diam. Peruahaan besar akan mendapatkan harga produknya dan membiarkan perusahaan-perusahaan kecil menggunakan harga yang sama dalam menjual produknya. Perusahaan kecil bertindak seolah-olah sebagai pesaing sempurna dan menghadapi kurva elastic sempurna pada harga yang ditetapkan. Sedangkan perusahaan besar(dominan) bertindak sebagai perusahaan yang bergerak dipasar monopoli. Perusahaan besar akan menetapkan harga berdasarkan prinsip laba maksimal, yaitu pada saat (MR=MC). Anggota koperasi akan sanat merugi, alasannya yaitu anggota koperasi harus membayar sumbangan capital atau biaya-biaya koperasi, sedangkan non anggota tidak perlu membayarnya. Jelas dalam kasus ini lebih baik tidak menjadi anggota koperasi. Anggota koperasi harus tunduk kepada kuota produksi yang dikenakan koperasi, seangkan penjual lainnya tidak perlu tunduk pada kuota tersebut sehingga ia dapat menjual sebnayak yang ia kehendaki. 
Jelas bahwadalam kasus ini kelangsungan hidup koperasi sulit untuk dipertahankan. Kecuali pemerintah bersedia memberikan fasilitas atau peraturan-peraturan khusus untuk melindungi keberadaan koperasi secara terus-menerus.
  • Rintangan-rintagan memaski pasar
Peserta baru loperasi sama halnya perusahaan yang dimiliki investor dihalangi untuk memasuki pasar. Perusahaan yang sudah mapan cenderung menegakkan rintangan-rintangan agar pendatang baru tidak dapat memasuki pasar. Pada umunya, koperasi adalah peserta baru yang mengalami kendala permodalan, teknologi dan manajemen. Akibatnya meyebabkan kurva biaya koperasi yang masuk pasar akan terletak diatas kurva biaya perusahaan yang mapan. Kapasitas kemampuan koperasi untuk membayar gaji yang lebih tinggi agar dapat menarik manajer dari perusahaan-perusahaan lain dalam banyak keadaan yang tidak bisa dilakukan. Lemahnya sumber daya financial dan memungkinkan karier yang sangat tidak menarik yang ditawarkan koperasi menyebabkan para manajer professional kurang berminat pada koperasi. Dan biasanya perusahaan baru khususnya koperasi harus membayar bunga yang lebih tinggi untuk mendapatkan sumber daya financial yang dibutuhkan untuk mencapai kemapanan. Jika koperasi dibebani oleh kerugian-kerugian biaya absolute, maka Long Run Average Cost/ LRAC akan lebih tinggi pada skala produksi dari pada perusahaan yang sudah mapan. Penghalang-penghalang masuk dan integrasi vertical koperasi.
           Masuknya koperasi dapat dikoordinir melalui kerja sama integrasi vertical oleh perusahaan-perusahaan anggota yang telah mapan. Keunggulan potensial yang dimiliki koperasi baru harus diperbandingkan dengan perusahaan milik investor baru yang beroperasi ditingkat yang sama. Masuknya koperasi yang mempunyai kemampuan yang sama pasti lebih mudah karena, para pelanggan adalah lebih mungkin melakukan kontrak dengan perushaan yang dimiliki sendiri. Para anggota lebih bersedia memberikan informasi penting mengenai kondisi pasar yang bermanfaat bagi manajemen dalam meningkatkan kualitas produk. Periklanan dan menekan biaya kopersi. Hubungan yang lebih kuat antar perusahaan anggota dan loyalitas antar anggota dan manajemen, koperasi menunjukkan reputasi yang baik. 

Nama Kelompok:
  1. Zhonia Hana R        (2C214671)
  2. Trisna Purnamasari (2A214881)
Sumber:
http://www.ekonomikontekstual.com/2013/2012/membahas-pasar-monopsoni-dengan-tepat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Monopsoni
Buku: Ekonomi Koperasi(untuk perguruan tinggi), hendar dan kusnadi, fakultas ekonomi Universitas Indonesia. 

Minggu, 15 November 2015

KOPERASI

Cerita Perjalanan Menuju Koperasi

Siang itu, hari rabu tanggal 11 november 2015 sehabis pulang kuliah saya, tri aldi, sole, dan trisna berencana untuk berkunjung ke koperasi yang berada di cibinong. Kami berempat janjian untuk bertemu didepan kampus E karena, sole saya dan trisna akan menunaikan ibadan solat dzuhur terlebih dahulu dan tri aldi pulang ke kosan untuk meminjam sepeda motor sambil menunggu kita selesai solat.
Kita berkunjung kesana dengan menggunakan sepeda motor. Saya berboncengan dengan sole dan trisna berboncengan dengan tri aldi, kita berencana tiba disana tepat pukul 2 siang karena koperasi akan tutup pada pukul 4 sore. Namun perjalanan tidak semulus yang kami rencanakan. Karena siang itu matahari sangat terik dan jalanan lumayan macet saya merasa haus dan lapar saya meminta sole jika melewati indomaret tolong mampir sebentar, dan ternyata sole, tri aldi, dan trisna juga merasa haus dan lapar. Tidak jauh dari situ kami menemukan indomaret dan kami memutuskan untuk mampir dan istirahat sejenak di indomaret tersebut untuk membeli minuman dan cemilan. Kami pun melanjutkan perjalanan,  di tengah perjalanan motor sole tiba tiba berhenti dan sayapun langsung panik saya bertanya kepada sol, “ kenapa motor kamu tiba tiba berhenti?” dia bilang “bensinnya habis dan saya lupa membeli bensin, saya fikir bensin segini masih cukup untuk sampai di tempat tujuan” tetapi permkiraan itupun salah, karena pom bensin diderah itu lumayan jauh dari tempat kita berhenti kita memutuskan untuk menyuruh tri aldi membeli bensin dan ditempatkan di botol aqua yang kita beli tadi. Saya merasa beruntung disitu karena kita tidak sendiri dan kita tidak repot untuk mendorong motor hingga ke pom bensin. Setelah beberapa menit kita menunggu tri aldi datang dan langsung menuangkan bensin ke tangki motor sole.
Setelah itu kita melanjutkan perjalanan lagi, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang saya berfikir kita terlambat untuk sampai disana dan pasti ka frisca sudah menunggu di sana. Sesampainya di Koperasi kredit Sejahtera Cibinong kita bertemu dengan kak frisca ia langsung memperkenalkan kita dengan temannya selaku karyawati di koperasi tersebut. Namun sayangnya sewaktu kita ingin mewawancarai beliau, beliau tidak bisa karena ada tugas penting yang harus ia kerjakan, lalu kita hanya diberi sebuah buku namun buku itu berisikan tentang koperasi kredit sejahtera. Kita meminta maaf kepada ka frisca dan temannya karena sudah menunggu lama dan kami terlambat untuk tiba disana namun alhamdulillahnya mereka mengerti karena perjalanan lumayan jauh dan cukup macet. Setelah kita selesai dan mendapatkan buku itu kita semua berpamitan untuk pulang. Kita tidak janjian lagi untuk berkumpul disuatu tempat tetapi kita sepakat siapa yang sudah sampai terlebih dahulu harus memberi kabar agar kita tidak khawatir.

A.  Sejarah Koperasi Kredit Sejatera
          Koperasi Kredit Sejahtera Cibinong telah berdiri sejak tanggal 05 Oktober 1972. Yang kini beralamat di jalan Mayor Oking no 45 Cibinong. Disahkan Badan Hukum No. 6262  A/BH/KWK 10/5 pada tanggal 23 September 1975. Pengertian koperasi sendiri menurut Koperasi Kredit Sejahtera yaitu perkumpulan otonom dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya mereka yang sama, melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan diawasi secara demokratis. Serta koperasi harus berlandaskan nilai-nilai menolong diri sendiri, swa-tanggung jawab, demokrasi, persamaan hak, keadilan, kesetiakawanan, dan kejujuran. Berdasarkan tradisi para pendirinya, para anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etis: kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan peduli pada orang lain. Selain itu prinsip-prinsip koperasi juga ditanamkan yaitu keanggotaan terbuka dan sukarela, pengendalian oleh anggota secara demokrasi, partisipasi ekonomi anggota, otonom dan kemerdekaan, pendidikan, pelatihan, dan informasi kerjasama antar koperasi, dan kepedulian terhadap lingkungan.
          Sebagai suatu bentuk badan usaha Koperasi Kredit Sejahtera juga mempunyai visi dan misi. Visi Koperasi Kredit Sejahtera yaitu terwujudnya lembaga keuangan yang dikelola secara profesional berdasarkan nilai-nilai dan prinsip koperasi. Sedangkan misi Koperasi Kredit Sejahtera yaitu mengembangkan ekonomi anggota melalui: pelayanan simpanan dengan bunga memadai, pelayanan pinjaman dengan bunga yang kompetitif, konsultasi manajemen keuangan.
          Koperasi Kredit Sejahtera dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan pertumbuhan, hal ini merupakan ciri dari koperasi yang sehat karena swadaya Koperasi Kredit Sejahtera 100% tanpa bantuan dan sumbangan dari pihak manapun. Hal ini merupakan yang diharapkan oleh semua pihak termasuk Pemerintah, dan telah sejak lama Koperasi Kredit Sejahtera menjadi koperasi dengan swadaya murni. Banyak orang beranggapan bahwa koperasi hanya sebagai “pelengkap penderita” perekonomian nasional, tidak demikian dengan Koperasi Kredit Sejahtera karena koperasi ini selalu mengalami peningkatan pertumbuhan setiap tahunnya, sisa hasil usaha tidak pernah turun, bahkan selalu naik.  Hal ini disebabkan karena prinsip kehati-hatian dalam pembiayaan selalu diterapkan oleh Koperasi Kredit Sejahtera ditekankan seefesien mungkin. Selain itu fungsi pengurus, pengawas, dan manajemen Koperasi Kredit Sejahtera berjalan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, mereka merupakan penggerak dalan Koperasi Kredit Sejahtera. Selain itu kondisi yang meunjang kebutuhan Koperasi Kredit Sejahtera yaitu semakin tingginya kesadaran anggota untuk menyimpan dan meminjam di Koperasi Kredit Sejahtera yang disertai angsuran tepat waktu sesuai dengan perjanjian. Simpanan wajib yang awalnya hanya Rp 10.000,- per bulan kini naik menjadi Rp 20.000,- per bulan tentunya tidak memberatkan anggota karena tidak sampai seribu perhari. Sedangkan simpanan pokok dari Rp 25.000,- menjadi Rp 100.000,-. Koperasi Kredit Sejahtera juga menghimpun simpanan kapitalis yang diberlakukan mulai Januari 2006.
VISI
Lembaga keuangan yang sehat dan terpercaya pilihan utama masyarakat
Misi
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan keuanganyang prima dan profesional
B.     TUJUAN
1.       Melatih para anggota untuk menghemat dengan menabung teratur sehingga terhimpun sejumlah dana untuk masa depan.
2.       Menyediakan pinjaman murah, cepat, dan terarah
3.       Mengembangkan sikap bijaksana dalam mempergunakan uang
4.       Menumbuhkan sikap percaya diri dan persaudaraan
5.       Meningkatkan kesejahteraan dengan proses pendidikan melalui kegiatan ekonomi.

C.     SLOGAN KOPERASI KREDIT SEJAHTERA
P :  Patuh melaksanakan Trilogi Kopdit
R:   Rendah hati dan jujur
I:    Ikhlas melaksanakan tugas dan kewajiban
M: Meraih kesejahteraan bersama-sama
A:  Anggota sejati menjadi tujuan utama

D.    STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
        Kedudukan yang paling tinggi ialah Manager. Manager ini adanya dipusat Koperasi Kredit Sejahtera Cibinong. Setelah itu ada Asisten Manager. KKS memiliki cabang sehingga harus ada Kepala Cabang. Kepala Cabang dengan Kepala Bagian satu jajar tingkatnya. Contoh dari Kepala Bagian ini sendiri ada Kepala Bagian Keuangan, Marketing, Pinjaman dan juga ada Kepala Bagian Umum serta Kepala Bagian Kredit. Kepala Bagian Marketing contohnya ada Customer Service, sedangkan Kepala Bagian Umum ada Security.

E.   SUSUNAN PENGURUS, PENGAWAS, DAN MANAJEMEN KOPERASI KREDIT SEJAHTERA
Adapula susunan Pengurus, Pengawas, dan Manajemen Koperasi Kredit Sejatera yaitu sebagai berikut:
a)      Pengurus:
Penasehat                    :PUSKOPDIT BOGOR-BANTEN
1. Ketua                        :CH. Sukiman
2. Wakil Ketua             :M. Wiratmoko
3. Sekretaris                 :Agus Asikin
4. Bendahara                :B. Puji Astuti
5. Anggota 1                 :YB. Mulyono
6. Anggota 2                 :Eduard Koemoro
7. Anggota 3                 :Yayat Sutaryat
b)      Pengawas:
1. Ketua                        :Sutanto Andya Hamid
2. Sekretaris                 :M. Tri Budoyo
3. Anggota                    :Rini Lisiawati
c)       Manajemen:
Manajer                         :B. Siwi Murwani
Bagian Keuangan          :
1.       Kasir                  :Eka Sugihartiningsih
2.       Layanan             :Maria Rafida
3.       Layanan             :Daru Widya
4.       Layanan             :Musafak
Administrasi Umum :Sugiyo
Bagian Layanan Kredit:
1.       Primurti
2.       Iman Kurnianto
3.       Sumiati
4.       Warsono

F.      KELOMPOK-KELOMPOK AKTIF
1.       Cisilian Christine                     :Lingkungan Sidamukti dan sekitarnya
2.       Hanafi Suganda                       :Lingkungan Nanggewer dan sekitarnya
3.       Alip Parsidah                           :Lingkungan Pakansari dan sekitarnya
4.       Emerita Serry                          :Lingkungan SLTP Negeri 1 Cibinong
5.       Y Trijono                                :Lingkungan Pasar Mini Depok Timur
6.       PT Mentari Golf Sentul          :Lingkungan Karyawan PT Mentari Golf & Sentul City
7.       Gina & Ikoh                            :Lingkungan Desa Tugujaya-Cigombong

          Mengenai keanggotaan koperasi kredit sejahtera dari tahun ketahun ini mengalami peningkatan. Tahun ini jumlah anggotanya sebanyak 4.968 orang, namun jumlah anggota yang keluar atau berhenti ada 249 orang. Alasan anggota keluar atau berhenti antara lain: pindah alamat 99 orang (39,8%), tidak kerja/terkena PHK 33 orang  (13,3%), rumah terlalu jauh dari koperasi 9 orang (3,6%), tidak dapat mengikuti peraturan Koperasi Kredit Sejahtera 24 orang (9,6%), meninggal 6 orang (2,4%), keuangan 38 orang (15,3%), tindakan indisipliner 3 orang (1,2%), dan lain lain 37 orang (14,8). Pelayanan Perlindungan Resiko (Daperma) juga diberikan kepada ahli waris anggota Koperasi Kredit Sejahtera yang meninggal dunia.
Dalam bidang peningkatan mutu Sumber Daya Manusia, maka pengurus, pengawas, manajemen serta anggota Koprasi Kredit Sejahtera diikut sertakan dalam program pelatihan maupun seminar yang diselenggarakan  oleh Puskopdit Bogor-Banten, Inkopdit maupun instasi lain. Seperti pelatihan dasar calon anggota dan pelatihan dasar kelompok sms untuk para calon anggota koperasi, pelatihan akuntansi, kepengawasan, lokakarya, serta seminar untuk para pengawas, pengurus, dan manajmen.
Dalam menjalankan tugas, pengawas menerapkan metode yang berlaku dalam Gerakan Koperasi Kredit Indonesia (GKKI), dan lembaga keuangan pada umumnya. Pemeriksaan tersebut meliputi: pemeriksaan terhadap phisik uang kas,pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen dasar, penilaian terhadap capaian hasil kerja. Semua hal tersebut sesuai dengan program kerja Pengawas dan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus (LPJP) yang merupakan salah satu obyek penilaian pengawas yang meliputi aspek organisasi, aspek keuangan, aspek permodalan, aspek manajemen, dan penilaian terhadap kesehatan koperasi. Dalam aspek keuangan Koperasi Kredit Sejahtera secara umum mengalami pertumbuhan yang positif,  namun sayangnya dalam analisa Kinerja Kunci masih ada angka dibawah standar pearls yaitu Simpanan Non Saham dan Profitabilitas terhadap Asset. Dalam aspek manajemen secara teknis Koperasi Kredit Sejahtera didukung oleh peralatan yang canggih dalam operasionalnya. Komputer yang dimiliki tidak hanya sebagai alat ketik atau hitung, softwere semakin disempurnakan untuk dapat menampilkan media informasi yang dibutuhkan. Mulai sebagai alat bantu dalam mengerjakan proses pembukuan sampai sebagai media informasi baik dalam hal staus simpanan, pinjaman, tunggakan anggota, dan informasi lainnya. Dalam hal tunggakan, bagian pinjaman masih bisa menekan sampai angka 2,9% angka tersebut masih dibawah batas toleransi Kinerja Kunci.
Koperasi Kredit sejahtera memiliki hal-hal yang tidak dimiliki oleh para pesaing/competitornya,  yang harus ditaati bersama antara lain:
1.       Tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi
2.       Tetap semangat dalam pendidikan, swadaya, dan kesetiakawanan
3.       Mengembangkan sikap ketekunan,kejujuran, dan kedisiplinan serta persatuan pada seluruh insan Koperasi Kredit Sejahtera
4.  Anggota adalah orang-orang penting, karena anggota disamping sebagai nasabah juga sekaligus sebagai pemilik, sehingga berhak menentukan arah tujuanKoperasi Kredit Sejahtera melalui rapat anggota.
5.       Berhak memilih dan dipilih sebagai Pengurus/Pengawas melalui Rapat Anggota
6.       Pengendalian oleh anggota secara demokratis

G.    PERMODALAN KOPERASI KREDIT SEJAHTERA
        Permodalan Koperasi Kredit Sejahtera murni 100% dari apa yang anggota simpan. Koperasi Kredit Sejahtera memegang konsep “Dari Anggota, Antar Anggota dan Oleh Anggota”. Tidak menggunakan permodalam pihak ke-3. Jadi hanya perputaran modal saja yang digunakan.

H.    JASA PELAYANAN
1.       Simpanan
a). Simpanan Pokok : Simpanan anggota yang disetorkan ke koperasi cukup sekali saja selama menjadi anggota. Simpanan ini akan mendapat jasa berupa Deviden dari Surplus Hasil Usaha (SHU) setiap tahun.
b). Simpanan Wajib : simpanan anggota yang bersifat wajib disetorkan ke koperasi setiap bulan dengan jumlah yang sudah ditetapkan sesuai aturan yang berlaku. Simpanan ini akan mendapat balas jasa berupa Deviden dari Surplus Hasil Usaha (SHU) setiap tahun.
c). Simpanan Sukarela : simpanan anggota dengan jumlah yang sesuai kemampuan anggota, dengan mendapatkan balas jasa yang kompetitif.
d). Simpanan Masa Depan : Simpanan anggota yang rutin setiap bulan sesuai dengan kesepakatan anggota. Simpanan dapat diambil setelah jatoh temponya.
e). Simpanan Khusus Berjangka : Simpanan anggota sejenis deposito dengan nominal terendah Rp 1.000.000,-(satu juta rupiah) dengan jangka waktu minimal 6 bulan dan jasa yang kompetitif, dapat diperpanjang secara otomatis.
f). SITAMAN (Simpanan Tarik Mandiri) : simpanan harian anggota yang dapat ditarik setiap saat dan mendapat jasa setiap bulan.
g). SIJARUM(Simpanan Jaminan Rumah & Mobil) : Simpanan untuk jaminan rumah & mobil yang besarnya 25% dari harga rumah/mobil yang dibeli. Sijarum tidak dapat ditarik selama pinjaman belum lunas dan mendapat balas jasa simpanan.
2.       Pinjaman
a). Pinjaman Prima : adalah pinjaman dengan jasa pinjaman menurun
b). Pinjaman Swadaya : adalah pinjaman sebesar 90% dan Simpanan anggota, efektif untuk keperluan mendadak.
c). Pinjaman Produktif : pinjaman untuk penambahan modal kerja anggota
d). Pinjaman Perumahan : adalah pinjaman untuk pembelian tempat tinggal anggota.
e). Pinjaman Pendidikan : adalah pinjaman untuk membiayai pendidikan anggota atau putra putri anggota.
f). Pinjaman Khusus : adalah pinjaman pada waktu tertentu, misalnya Lebaran ceria, Gebyar KKS, dll.
g). Pinjaman Mobil dan Motor : adalah pinjaman untuk anggota yang membutuhkan kendaraan bermotor.
3.       Pendidikan dan Pelatihan
Koperasi Kredit Sejahtera secara rutin mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada anggota untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan anggota.
Jenis-jenis Pendidikan dan Pelatihan:
·         Pendidikan dasar manajemen keuangan
·         Pelatihan manajemen keuangan keluarga
·         Pelatihan menjadi anggota sejati
·         Pelatihan kewirausahaan
·         Pelatihan pinjaman untuk kesejahteraan
4.       Daperma
Adalah dana perlindungan bersama yang fungsinya seperti asuransi untuk melindungi simpanan (simpanan pokok dan simpanan wajib) dan pinjaman anggota Koperasi Kredit Sejahtera. Serta santunan duka bila anggota meninggal dunia.
·         Pengembalian simpanan pokok dan wajib maksimal 30jt
·  Santunan duka disesuaikan dengan besarnya simpanan (simpanan pokok dan simpanan wajib) dan usia pada sat meninggal.
5.       PRESTASI
·   Penghargaan koperasi simpan pinjam yang SEHAT dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Penghargaan Kab.Bogor tahun 2010
·  Penghargaan Koperasi Simpan Pinjam BERKUALITAS dari Badan Akreditasi Koperasi Jawa Barat 2013
·     Koperasi kredit dengan jumlah anggota paling banyak se-Jawa Barat (sesuai data INKOPDIT (Induk Koperasi Kredit) tahun 2013)
·   Rangking 7 dari 100 Koperasi se-Jawa Barat (SK Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat No. 188.4/450/Kop, tertanggal 28 Februari 2014)
·         Koperasi skala besar tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2014

I.       ALAMAT KOPERASI KREDIT SEJAHTERA
Jalan Mayor Oking No. 54 Cibinong Bogor 16917. Telp (021)875 3889, 8790 6517, 8791 295.



Sumber: Buku Koperasi Kredit Sejahtera 
Nama Kelompok : 1. Soleh Muhammad Firdaus  (2A214407)
                               2. Tri Aldi Alviyanto              (2C214913)
                               3. Trisna Purnama Sari           (2A214881)
                               4. Zhonia Hana R                   (2C214671)
                               5. Frisca



Minggu, 24 Mei 2015

SEKTOR INDUSTRI


Hasil gambar untuk sektor industri


Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin beranekaragam jenis industrinya.

A. KLASIFIKASI INDUSTRI

1.  Industri Berdasarkan Modal dan Jumlah Tenaga Kerja

Berdasarkan jumlah tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam usaha industri, industri dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu:

a) Industri Rumah Tangga
Dari namanya saja, sudah bisa dibayangkan besarnya modal dan tenaga kerja yang digunakan dalam industri rumah tangga. Perhatikan gambar di samping! Pada gambar menunjukkan industri rumah tangga yang menghasilkan tahu. Jika kamu menemui industri ini amatilah proses produksinya, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan peralatan yang digunakan. Tanyakan pula berapa modal yang digunakan. Dari jawaban-jawaban yang diperoleh dapat kamu gunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui ciri-ciri industri rumah tangga.
Industri rumah tangga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
·         Modal yang digunakan relatif kecil.
·         Tenaga kerja yang digunakan tidak lebih dari 4 orang, biasanya dari anggota keluarga.
·         Peralatan yang digunakan sederhana dan bukan mesin. Bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

b) Industri Kecil
Industri kecil membutuhkan modal dan tenaga kerja yang lebih banyak dibanding industri rumah tangga.
Industri kecil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
·         Modal yang dibutuhkan lebih besar daripada industry rumah tangga.
·         Jumlah tenaga kerja 5 sampai 19 orang.
·         Menggunakan teknologi sederhana.
·         Biasanya hanya merupakan usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Industri kecil biasanya bergerak di bidang makanan dan kerajinan.
            Contoh industri makanan adalah industri makanan kecil, kecap, kerupuk, dan sebagainya.            Contoh industry kerajinan adalah industri batik, anyaman, mebel kayu, dan sebagainya.

b) Industri Sedang
Apabila dibandingkan dengan dua jenis industry sebelumnya, industri sedang merupakan industri yang membutuhkan lebih banyak modal dan jumlah tenaga kerja.
Ciri-ciri industri sedang sebagai berikut.
·         Modal lebih besar daripada industri kecil.
·         Tenaga kerja berjumlah 20 sampai 99 orang.
·         Sudah menggunakan teknologi yang cukup tinggi tetapi masih banyak menggunakan tenaga manusia.
·         Sudah menerapkan manajemen meskipun masih sederhana.
·         Sudah ada pembagian kerja, misalnya bagian keuangan, administrasi, produksi, dan pemasaran.
            Contoh industri sedang antara lain industri konveksi (pakaian jadi), sepatu dan tas, alat    olahraga, serta industry percetakan.

d) Industri Besar
Berdasarkan modal dan jumlah tenaga kerja, industri besar memiliki tingkatan yang paling tinggi.
Industri besar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
·         Membutuhkan modal besar.
·         Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih dari 100 orang.
·         Menggunakan mesin-mesin berat dan modern.
·         Lebih banyak menggunakan tenaga mesin daripada tenaga manusia.
·         Produk yang dihasilkan untuk kebutuhan dalam negeri dan sebagai komoditas ekspor.
·         Manajemen perusahaan sangat rapi.
·         Pembagian kerja sudah jelas, misalnya direktur, bagian produksi, pemasaran, administrasi, keuangan, personalia, dan sebagainya.
            Contoh industri besar antara lain industri semen, tekstil, kendaraan bermotor, mobil, pupuk          kimia, dan sebagainya.


2. Industri Berdasarkan Barang yang Dihasilkan

Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu industri rumah tangga/ industri kecil, industri ringan, industri sedang, dan industri besar.

a) Industri Rumah Tangga/Industri Kecil
Industri kecil yang termasuk dalam kelas ini misalnya industri kerajinan. Ada banyak industri kerajinan, antara lain kerajinan tenun, batik tulis, ukiran kayu, payung, anyaman, logam, tanah liat, dan kulit.

b) Industri Ringan
Industri ringan menggunakan bahan baku atau bahan mentah dalam jumlah sedikit dan ringan. Barang yang dihasilkan tidak terlalu berat. Proses pengolahan cenderung lebih bersih dan sedikit menghasilkan polutan. Industri yang termasuk dalam industri ringan adalah industri makanan dan minuman, industri pakaian, industri tekstil, dan industri elektronik.

c) Industri Sedang
Ciri-ciri industri sedang hampir sama dengan industri ringan, hanya dalam penggunaan bahan mentah lebih banyak. Contoh industri sedang adalah industri konveksi, industri percetakan, dan industri penggergajian kayu.

d) Industri Berat
Industri berat dicirikan oleh penggunaan bahan mentah dalam jumlah banyak dan mesin-mesin berukuran besar. Barang-barang yang dihasilkan juga banyak dan besar. Industri berat cenderung membutuhkan lahan yang luas dan dapat mencemari lingkungan.

B. MENINGKATKAN DAYA SAING INDUSTRI INDONESIA

Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk mendongkrak penggunaan produk-produk dalam negeri, baik melalui penerapan berbagai macam regulasi teknis dan tata niaga untuk pengamanan pasar dalam negeri, serta program-program promosi seperti kampanye cinta produk dalam negeri, sosialisasi produk dalam negeri maupun pameran-pameran. Sejalan dengan hal itu, kementrian telah melakukan empat langkah strategis. Pertama,restrukturisasi Industri. Langkah ini terkait dengan pemanfaatan teknologi yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan melalui restrukturisasi permesinan atau peralatan produksi yang lebih eco-friendly. Misalnya pada industri tekstil dan alas kaki, industri gula, serta industri pupuk. Kedua, menjamin kecukupan bahan baku yang terkait dengan pengembangan industri hulu seperti industri gas,kimia dasar, dan logam dasar. Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri melalui fasilitasi pembangunan unit pelayanan teknis (UPT) untuk mendukung pelatihan dengan keahlian khusus di bidang industri. Keempat, perbaikan pelayanan publik melalui birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Sementara itu, di bidang perdagangan, Kemenperin telah melakukan inisiatif untuk penguatan pasar dalam negeri melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk produk industri, kebijakan Tata Niaga seperti penerapan Importir Produsen (IP) maupun Importir Terdaftar (IT), penerapan trade defends seperti safeguard, anti dumping, dan countervailing duties, serta optimalisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) di semua lini kehidupan dan kegiatan perekonomian. Upaya-upaya tersebut telah menunjukkan hasil yang cukup signifikan, di mana pertumbuhan industri non-migas pada akhir tahun 2011 mencapai 6,83% lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebesar 6,46%.

C. Industri Kreatif Memberikan Kontribusi Signifikan Terhadap perkembangan        ekonomi negara Indonesia. 

Industri kreatif merupakan industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Dibeberapa negara, ekonomi kreatif memainkan peran signifikan.  Industri kreatif ini sangat penting karena memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan terhadap PDB, penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekspor, penciptaan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas bangsa, berbasis pada sumberdaya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa, dan memberikan dampak sosial yang positif.Industri kreatif yang dikembangkan di Indonesia berbasis pada PDB, ketenagakerjaan, serta aktivitas perusahaan dan perdagangan internasional. Pada periode 2009-2014, industri kreatif Indonesia ditargetkan memberikan kontribusi antara 7-8 %. Pertumbuhan PDB industri kreatif ini dihitung berdasarkan pertumbuhan PDB yang telah ditargetkan oleh pemerintah dan juga target kontribusi PDB industri kreatif terhadap PDB nasional. Semakin baik ekspor produk industri kreatif Indonesia, menandakan kreatifitas bangsa Indonesia semakin diperhitungkan oleh dunia internasional.
Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa dari segi Produk Domestik Bruto (PDB), dengan rata-rata pertumbuhan PDB antara tahun 2002-2008 yang sebesar 2,32%, Sektor industri kreatif dapat memberikan kontribusi pada PDB Nasional rata-rata sebesar 7,80% atau senilai Rp. 235.633 Miliar, lebih tinggi dari rata-rata kontribusi Sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Konstruksi dan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih. Sedangkan dari segi penyerapan tenaga kerja tahun 2002-2008, Sektor Industri Kreatif menduduki peringkat ke-5 di antara 10 sektor utama, dengan kontribusi sebanyak 7.391.642 tenaga kerja atau sekitar 7,74% dari total tenaga kerja nasional, masih memiliki posisi yang lebih baik dibandingkan penyerapan tenaga kerja sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Konstruksi, Sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, Sektor Pertambangan dan Penggalian, dan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih. Walaupun rata-rata pertumbuhan penyerapan tenaga kerja Sektor Industri Kreatif tahun 2002-2008 merupakan yang terendah di antara 10 sektor utama, bahkan bernilai negatif atau sebesar -0,41%, namun dari segi rata-rata Produktivitas Tenaga Kerja, Sektor Industri Kreatif menduduki peringkat ke-7 di antara 10 sektor. Produktivitas tenaga kerja industri kreatif ini mencapai nilai Rp. 19.406.000,- per tahun, atau sekitar Rp.1.617.000,- per bulan, mengungguli rata-rata produktivitas tenaga kerja Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Jasa Kemasyarakatan, dan Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan.
Sementara itu, dari segi nilai ekspor dan impor, walaupun kontribusi ekspor industri kreatif memiliki kecenderungan semakin menurun dari tahun 2002-2008, yaitu dari 11,4% ekspor nasional pada tahun 2002 dan menurun hingga hanya mencapai 7,5% pada tahun 2008, kontribusi Net Trade atau Net Export yang dihasilkan Sektor Industri Kreatif menunjukkan kinerja yang sangat baik, yaitu berkisar 22-27% dari tahun 2002-2007 dan meningkat tajam di tahun 2008 menjadi 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya Net Trade sektor industri kreatif maka semakin besar pula cadangan devisa negara yang dapat dihasilkan dari indutri kreatif, sehingga dapat berkontribusi positif pada perekonomian Indonesia. Kontribusi positif ini juga dapat terlihat pada jumlah usaha di sektor industri kreatif, walaupun menunjukkan fluktuasi yang cukup besar dari tahun 2002-2008 dan mengalami pertumbuhan sebesar -0,22%, namun dibandingkan dengan jumlah usaha di 10 sektor utama, rata-rata jumlah usaha Sektor Industri Kreatif tahun 2002-2007 berada pada peringkat 4, dengan kontribusi sebesar 6,7% dari total jumlah usaha di Indonesia, atau sekitar 2,8 juta usaha, melebihi kontribusi sektor industri pengolahan, sektor jasa kemasyarakatan, sektor konstruksi, sektor pertambangan dan penggalian, sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, dan sektor listrik, gas dan air bersih. Posisi ini tentunya menunjukkan bahwa Sektor Industri Kreatif merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian nasional. berkaitan dengan nilai ekspor dan impor masing-masing subsektor indsutri kreatif tahun 2002-2008, menunjukkan bahwa subsektor industri kreatif yang selalu memiliki Net Trade positif sepanjang tahun 2002-2008, adalah Subsektor Kerajinan, Subsektor Musik, Subsektor Penerbitan dan Percetakan dan Subsektor Pasar Barang Seni, sedangkan subsektor yang selalu memiliki Net Tradenegatif Subsektor Film, Video dan Fotografi, Subsektor Periklanan dan Subsektor Arsitektur. Begitupula jika dikaitkan dengan jumlah usaha masing-masing subsektor industi kreatif tahun 2002-2008, walaupun ada beberapa subsektor yang mengalami tren penurunan jumlah usaha, seperti Subsektor Film, Video dan Fotografi, namun Subsektor Arsitektur, Subsektor Musik, Subsektor Penerbitan dan Percetakan, Subsektor Piranti Lunak, Subsektor Periklanan, Subsektor Riset dan Pengembangan, Subsektor Permainan Interaktif dan Subsektor Televisi dan Radio menunjukkan trend peningkatan jumlah usaha. Inilah yang membuktikan bahwa akhir-akhir ini industri kreatif telah menjadi sektor usaha yang semakin menjanjikan dan menarik untuk digeluti oleh masyarakat Indonesia.





DAFTAR PUSTAKA